Metode sterilisasi pdf


















Panaskan sesuai waktu yang dibutuhkan Pada suhu tertentu. Pendinginan : Cara pendinginan tergantung jenis barang yang disterilkan. Dwell time limits: batas waktu minimum dan maksimum untuk proses 2. Dwell temperature: suhu puncak sterilisasi, atau rata rata rata suhu sterilisasi. F0 dapat digunakan sebagai parameter kritis hanya bila hubungan antara suhu dan waktu telah ditetapkan. Sediaan Farmasi : a. Injeksi Volume Kecil b.

Injeksi Volume Besar c. Sediaan Obat Mata d. Larutan Irigasi e. Suspensi f. Wadah : a. Plastik b. Gelas c. Bahan Lain : a. Membran filter b. Fase pemanasan conditioning - Proses pemvakuman untuk menghilangkan udara. Fase pemaparan uap exposure - Proses peningkatan tekanan peningkatan suhu. Fase pembuangan exhaust Setelah holding time waktu pembunuhan M. O - Proses pengeluaran uap - Proses penurunan tekanan. Oven 2. Perpindahan partikel medium terjadi karena adanya perbedaan suatu massa jenis.

Udara yang ada dalam oven dapat bergerak dari udara panas ke udara dingin karena tekanan udara dingin lebih rendah dibanding udara panas. Peristiwa konveksi ini diperlukan untuk distribusi panas secara merata dalam seluruh permukaan ruang sterilisator oven. Konduksi adalah peristiwa berpindahnya kalor melalui medium zat perantara tanpa disertai dengan perpindahan partikel medium tersebut. Konduksi biasanya dapat terjadi pada zat padat seperti berbagai jenis logam dan gelas.

Syarat Oven : - Suhu sterilisasi dapat dicapai cepat. Keuntungan : - Dapat untuk bahan tak tahan lembab. Contoh : minyak - Tidak merusak gelas. Sterilisasi dengan panas kering Oven Bahan yang disterilkan di kenakan udara panas 0 C selama 1 jam. Oven mempunyai elemen elektrik sebagai sumber panas dan kipas angin yang berfungsi untuk mendistribusikan panas Oven tanpa kipas, berbahaya. Jumlah bahan yang disterilkan 2.

Sifat penghantar panas dari bahan 3. Kapasitas pemanasan 4. Bagaimana alat yang akan disterilkan tersebut dibungkus 5. Pemijaran :. ZnO, NaCl, Talk, dalam krus. Logam : Pinset, tang, spatel. Gelas : Pengaduk, kaca arloji, mulut wadah, mortir, stamper. Harga D pada sterilisasi kering :. Spora bakteri : Ketahanan berbeda-beda variasi besar.

Pada C : 5 58 5 jam Bacilus yang sangat resisten : D : jam. Rata-rata 21C 10C B. Subtilis : 20C E. Ada beberapa jenis oven, dan kaitannya dengan oven yang digunakan untuk sterilisasi mempunyai 2 macam, yaitu: 1. Oven dengan tipe konveksi secara gravitasi 2. Oven dengan tipe konveksi secara mekanis. Konveksi Gravitasi Pemanasan : udara mengembang dan memiliki densitas lebih rendah Terjadi pengusiran udara dingin Konduksi gravitasi ini menghasilkan suhu yang tidak konsisten di dalam ruang sterilisasi, dan mempunyai kecepatan pemanasan yang rendah.

Alat yang digunakan adalah oven atau steriliser batch. Konveksi Mekanis Oven dengan tipe mekanis: blower yang secara aktif mendorong udara panas untuk mengisi seluruh bagian ruang sterilisator. Menjamin : pemerataan temperatur dan keseragaman transfer panas Konveksi mekanis ini lebih efisien. Alat sterilisator sering disebut: Sterilizer Continous atau Tunnel. Alat gelas : Harus dicuci dulu dalam air bebas pirogen. Porselin dan alat logam. Minyak dan lemak Termasuk injeksi larutan minyak.

Serbuk Bahan alam : - Talk : Spora resisten. Gelas seperti misalnya cawan petri 2. Tabung reaksi dan jars kecil 3. Panci stainless steel 4. Lag Time waktu tunggu untuk mencapai suhu sterilisasi 2. Jumlah Mikroorganisme Awal 2. Spora yang mengandung air menjadi resisten dengan sterilisasi panas kering 3. Lingkungan yang mengandung glukosa dan pepton akan mempersulit sterilisasi spora dengan metode panas kering 4.

Atmosfer : Udara diam lebih efektif dibanding udara yang mengalir. Indikator Kimia : - Memberi petunjuk bahwa obyek yang disterilkan.

Indikator kimia ada 2 macam, yaitu: internal dan eksternal. Satu strip kertas saring dicelupkan ke dalam suspensi tersebut, dikeringkan pada suhu kamar dan dikemas dalam amplop. Suatu sediaan berisi M. O tertentu dalam bentuk spora yang resisten terhadap beberapa parameter yang terkontrol dan terukur dalam suatu proses sterilisasi. Monitoring sterilisasi uap :. Pengeluaran udara berdasarkan gravitasi a. Tes thermocouple b. Thermograph atau temperature chart record C 15 menit c. Indikator kimia eksternal dan internal setiap siklus.

Setelah itu diamkan beberapa saat dan kembali semprotkan alkohol ke seluruh permukaan tangan ketika hendak mulai bekerja. Letakkan pembakar spiritus lalu biarkan. Bakarlah ujung hingga pangkal jarum inokulum dengan pembakar spirirtus.

Buka tutup kedua tabung dan bakar mulut kedua buah tabung tersebut dengan pembakar spiritus agar kontaminan mati. Ambil satu ulasan pada tabung pertama dengan jarum inokulum kemudian masukkan jarum tadi pada tabung kedua dengan teknik spread zig-zag. Bakar kembali mulut tabing agar kontamina pada proses transfer mati. Tutup kembali tabung tersebut, dan bakar ujung jarum inokulum untuk memebunuh sisa bakteri yang ada.

Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Bakar mulut cawan bagian tepi dengan memutarnya di atas api, serta pijarkan jarum inokulum dan di dinginkan. Buka mulut cawan yang berisi biakan koloni dan ambil koloni tunggalnya dengan menempelkan jarum inokulum loop. Kemudian tanamkan kembali koloni yang sudah diambil tadi pada media yang baru dengan teknik spread kontinyu. Panaskan kembali mulut cawan dan tutup rapat serta panaskanjarum inokulum yang telah digunakan.

Persiapkan alat dan bahan-bahan yang akan digunakan. Lepaskan bungkus pipat dan panaskan ujung pipet pada pembakar spiritus. Usahakan daerah ujung pipet berdekatan dengan api. Ambil dua buah tabung dan buka tutpnya untuk dipanaskan bagian ujung mulut tabung. Pipet cairan pada tabung pertama dengan menekan tombol S pada filter dengan volume tertentu. Kemudian pindahkan ke tabung lainnya dan keluarkan cairan tersebut dengan menekan E pada filter.

Setelah itu bakar kedua mulut tabung tadi dan tutup kembali dengan rapat. Persiapkan alat dan bahan yang digunakan. Panaskan mulut erlenmeyer yang berisi media pertumuhan mikroorganisme. Tuangkan media dalam erlemneyer ke cawan petri yang berisi biakan murni.

Ratakan dengan menggoyangkan cawan. Untuk cara kerja penggunaan autoklaf telah disampaikan di depan. Cara Penggunaan : 1. Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam autoklaf. Jika air kurang dari batas yang ditentukan, maka dapat ditambah air sampai batas tersebut. Gunakan air hasil destilasi, untuk menghindari terbentuknya kerak dan karat. Masukkan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi botol beretutup ulir, maka tutup harus dikendorkan. Tutup autoklaf dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap yang keluar dari bibir autoklaf.

Klep pengaman jangan dikencangkan terlebih dahulu. Nyalakan autoklaf, diatur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu oC. Tunggu samapai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoklaf dan terdesak keluar dari klep pengaman. Kemudian klep pengaman ditutup dikencangkan dan tunggu sampai selesai. Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen turun hingga sama dengan tekanan udara di lingkungan jarum pada preisure gauge menunjuk ke angka nol.

Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan keluarkan isi autoklaf dengan hati-hati. Suhu dan tekanan tinggi yang diberikan kepada alat dan media yang disterilisasi memberikan kekuatan yang lebih besar untuk membunuh sel dibanding dengan udara panas.

Alasan digunakan suhu C atau ,8 0F adalah karena air mendidih pada suhu tersebut jika digunakan tekanan 15 psi. Untuk tekanan 0 psi pada ketinggian di permukaan laut sea level air mendidih pada suhu C, sedangkan untuk autoklaf yang diletakkan di ketinggian sama, menggunakan tekanan 15 psi maka air akan memdididh pada suhu C.

Ingat kejadian ini hanya berlaku untuk sea level, jika dilaboratorium terletak pada ketinggian tertentu, maka pengaturan tekanan perlu disetting ulang. Pemijaran langsung Pemijaran langsung digunakan untuk mensterilkan spatula logam, batang gelas, filter logam bekerfield dan filter bakteri lainnya. Mulut botol, vial, dan labu ukur, gunting, jarum logam dan kawat, dan alat-alat lain yang tidak hancur dengan pemijaran langsung.

Papan salep, lumping dan alu dapat disterilisasi dengan metode ini Panas lembab a. Uap bertekanan Stelisisasi dengan menggunakan tekanan uap jenuh dalam sebuah autoklaf. Ini merupakan metode sterilisasi yang biasa digunakan dalam industri farmasi, karena dapat diprediksi dan menghasilkan efek dekstruksi bakteri, dan parameterparameter sterilisasi seperti waktu dan suhu dapat dengan mudah dikontrol dan.

Uap panas pada oC Uap panas pada suhu oC dapat digunakan dalam bentuk uap mengalir atau air mendidih. Metode ini mempunyai keterbatasan penggunaan uap mengalir dilakukan dengan proses sterilisasi bertingkat untuk mensterilkan media kultur Pemanasan dengan bakterisida Pemanasan ini menghadirkan aplikasi khusus dari pada uap panas pada oC. Metode ini digunakan untuk larutan berair atau suspensi obat yang tidak stabil pada temperatur yang biasa diterapkan pada autoklaf Air mendidih Penangas air mendidih mempunyai kegunaan yang sangat banyak dalam sterilisasi jarum spoit, penutup karet, penutup dan alat-alat bedah.

Bahan-bahan ini harus benar-benar tertutupi oleh air mendidih dan harus mendidih paling kurang 20 menit. Setelah sterilisasi bahan-bahan dipindahkan dan air dengan pinset yang telah disterilisasi menggunakan pemijaran. Untuk menigkatkan efisiensi. Cara Bukan Panas a. Sinar ultraviolet Sinar ultraviolet umumnya digunakan untuk membantu mengurangi kontaminasi di udara dan pemusnahan selama proses di lingkungan.

Sinar yang bersifat membunuh mikroorganisme germisida diproduksi oleh lampu kabut merkuri yang dipancarkan secara eksklusif pada ,7 nm Aksi letal Ketika sinar UV melewati bahan, energi bebas ke elektron orbital dalam atom-atom dan mengubah kereaktivannya.

Absorpsi energi ini menyebabkan meningginya keadaan tertinggi atom-atom dan mengubah kereaktivannya. Ketika eksitasi dan perubahan aktivitas atom-atom utama terjadi dalam molekul-molekul mikroorganisme atau metabolit utamnya, organisme itu mati atau tidak dapat berproduksi.

Pengaruh utamanya mungkin pada asam nukleat sel, yang diperhatikan untuk menunjukkan lapisan absorpsi kuat dalam rentang gelombang UV yang panjang Radiasi pengion Radiasi pengion adalah energi tinggi yang terpancar dari radiasi isotop radioaktif seperti kobalt sinar gamma atau yang dihasilkan oleh percepatan mekanis elektron sampai ke kecepatan den energi tinggi sinar katode, sinar beta.

Sinar gamma mempunyai keuntungan mutlak karena tidak menyebabkan 26 Alat dan bahan 1. Alat Adapun alat yang digunakan pada percobaan kali ini adalah oven, otoklaf, bunsen, cawan Petri, labu Erlenmeyer, kompor gas, batang pengaduk, corong, gelas ukur dan neraca analitik.

Bahan Adapun bahan yang digunakan untuk percobaan kali ini adalah kertas, air, kapas, aluminium foil, dan aquadest. Cara Kerja Adapun cara kerja yang dilakukan pada praktikum kali ini adalah : 1. Menutup labu erlenmeyer dengan menggunakan kapas. Membungkus cawan petri dan labu erlenmeyer dengan menggunakan kertas.

Memasukkan cawan petri dan labu erlenmeyer ke dalam otoklaf selama 2 jam dan untuk disterilkan pada suhu C. Pembahasan Adapun pembahasan pada praktikum kali ini adalah : 1. Sterilisasi basah biasanya dilakukan di dalam otoklaf atau sterilisator uap yang mudah diangkat portable dengan menggunkan uap air jenuh bertekanan pada suhu oC selama 15 menit. Karena titik didih air menjadi oC itu disebabkan oleh.

Pada tempat-tempat yang lebih tingginya diperlukan tekanan lebih besar untuk mencapai suhu oC. Karena itu daripada menyatakan besarnya tekanan, lebih baik menyatakan bahwa keadaan steril dicapai dengan cara mempertahankan suhu oC selama 15 menit Sterilisasi basah dapat digunakan untuk mensterilkan bahan apa saja yang dapat ditembus uap air dan tidak rusak bila dipanaskan dengan suhu yang berkisar antara oC dan oC.

Bahan-bahan yang biasa disterilkan dengan cara ini antara lain medium biakan yang umum, air suling, peralatan laboratorium, biakan yang akan dibuang, medium tercemar, dan bahan-bahan dari karet Ada 4 hal utama yang harus diingat bila melakukan sterilisasi basah : a. Sterilisasi bergantung pada uap, karena itu udara harus dikosongkan betul-betul dari ruang sterilisator. Semua bagian bahan yang disterilkan harus terkenai uap, karena itu tabung dan labu kosong harus diletakkan dalam posisi tidur agar udara tidak terperangkap di dasarnya.

Bahan-bahan yang berpori atau berbentuk cair harus permeabel terhadap uap. Suhu sebagaimana yang terukur oleh thermometer harus mencapai oC dan dipertahankan setinggi itu 15 menit Sterilisasi panas kering dapat diterapkan pada apa saja yang tidak merusak, menyala, hangus, dan menguap pada suhu setinggi itu.

Bahan-bahan yang biasa disterilkan dengan cara ini antara lain pecah belah seperti pipet, tabung reaksi, cawan petri dari kaca, botol sampel, juga peralatan seperti jarum suntik, dan bahan-bahan yang tidak tembus uap seperti gliserin, minyak, vaselin, dan bahan-bahan berupa bubuk.

Bahan-bahan yang disterilkan harus dilindungi dengan cara membungkus, menyumbat atau menaruhnya dalam suatu wadah tertutup untuk mencegah kontaminasi setelah dikeluarkan dari oven Pada praktikum ini metode sterilsasi yang dilakukan adalah sterilisasi kering dan sterilisasi basah. Sterilisasi kering adalah sterilisasi dengan udara panas dan alat yang digunakan adalah oven hot air sterilizer. Cara ini umum dilakukan untuk mensterilkan peralatan gelas. Dibandingkan pemanasan basah, pemanasan kering kurang efisien dan membutuhkan suhu yang lebih tinggi serta waktu lama untuk sterilisasi.

Hal ini disebabkan karena tanpa kelembaban maka tidak ada panas laten. Pemanasan kering dapat menyebabkan dehidrasi sel dan oksidasi komponenkomponen di dalam sel. Waktu yang diperlukan untuk sterilisasi kering pada suhu CC dalam waktu 7 menit. Keuntungan dari pemanasan kering adalah tidak adanya uap air yang membasahi bahan atau alat yang disterilkan. Kemudian metode. Alat yang digunakan adalah otoklaf, umumnya material yang disterilkan berupa berupa medium, air dan sebagainya. Sedangkan waktu dan suhu yang di perlukan untuk sterilisasi basah pada suhu C dalam waktu menit.

Cara pemanasan basah dapat membunuh jasad renik atau mikroorganisme terutama karena panas basah dapat menyebabkan denaturasi protein, termasuk enzim-enzim didalam sel Kesimpulan Adapun kesimpulan yang dapat ditarik pada praktikum kali ini adalah sterilisasi dapat dilakukan dengan beberapa cara, misalnya sterilisasi fisik yang mencakup sterilisasi basah dan kering, sterilisasi kimia, sterilisasi secara mekanik dengan penyaringan menggunakan filetr khusus, sterilisasi secara pasteurisasi digunakan untuk larutan-larutan yang mudah rusak apabila terkena suhu tinggi, sterilisasi secara tyndalisasi dapat membunuh sel vegetatif sekaligus spora mikroba tanpa merusak zat-zat yang terkandung di dalam makanan dan minuman yang diproses.

Alat-alat yang digunakan pada sterilisasi adalah Oven, Otoclaf, Lampu spiritus bunsen , alat-alat Perhitungan koloni mikroorganisme yaitu Coloni counter. Saran Adapun saran saya pada praktikum kali ini adalah diharapkan kepada semua praktikan agar lebih teliti dalam melakukan sterilisasi alat laboratorium yang ingin disterilkan. Teknik Laboratorium. Jakarta: Erlangga. Schlegel G. Mikrobiologi Umum Edisi 6. Yogyakarta: Gadjah Mada, University Press. Pengantar Mikrobiologi Umum.

Angkasa; Bandung. Yusriani, dr. Kumpulan Diktat Kuliah Mikrobiologi. UIT; Makassar.



0コメント

  • 1000 / 1000